Ada momen ketika aku menyadari: perhiasan bukan sekadar aksesori. Mereka seperti bahasa—cara kecil untuk bercerita tanpa kata. Dari kalung sederhana yang diwariskan nenek sampai ring statement yang kubeli untuk hadiah diri, setiap potongan membawa jejak waktu dan makna. Di tulisan ini aku ingin berbagi pengamatan soal tren perhiasan sekarang, bagaimana aku memilihnya, dan makna simbolis yang sering tersembunyi di balik desain.
Mengapa tren perhiasan selalu berubah?
Tren itu seperti mood masyarakat. Kadang minimalis, kadang berlebih dengan permata besar. Beberapa tahun terakhir aku melihat tiga hal yang mempengaruhi arus ini: sustainable living, nostalgia 90-an, dan pengaruh media sosial. Orang kini lebih peduli sumber batu dan logam. Mereka ingin tahu apakah perhiasan itu etis. Lalu ada gelombang retro—choker, liontin berbentuk hati, hingga motif art deco yang kembali muncul. Dan tentu saja, Instagram membuat potongan unik cepat viral.
Aku sendiri sempat tergoda membeli sebuah kalung yang viral waktu itu. Lucu, karena aku sendiri tak pernah berpikir akan cocok dengan gaya itu. Tapi setelah dipakai beberapa kali, aku paham: tren bisa memberi keberanian bereksperimen.
Bagaimana aku memilih perhiasan? (Kriteria sederhana yang selalu kubawa)
Pertama: sesuaikan dengan tubuh dan gaya hidup. Cincin besar bagus, tapi tidak jika kamu sering mengetik. Kalung panjang cantik saat pakai blazer longgar, kurang cocok untuk baju berkerah tinggi. Aku biasanya mencoba membayangkan sehari penuh mengenakannya—apakah nyaman? Apakah mudah tersangkut?
Kedua: quality over quantity. Aku pernah tergoda membeli banyak aksesori murah. Dalam jangka panjang, perhiasan berkualitas ternyata lebih hemat. Mereka tahan lama, terlihat lebih rapi, dan punya nilai sentimental yang lebih kuat.
Ketiga: makna pribadi. Banyak perhiasan yang kupilih karena ada cerita. Mungkin itu desain yang mengingatkanku pada liburan, atau batu kelahiran anak. Sekali-sekali aku juga belanja dari toko-toko kecil atau perajin independen. Ada kebanggaan tersendiri mengetahui proses pembuatannya, selain tentu saja desainnya yang unik. Salah satu toko daring yang pernah kukunjungi—dan menawarkan kombinasi design serta craftsmanship—adalah etecagioielli, tempat aku menemukan liontin kecil yang akhirnya jadi kalung favorit.
Apa arti simbol di balik desain perhiasan?
Simbolisme itu lapisan yang membuat perhiasan jadi lebih dari sekadar benda. Contohnya, daun dan bunga sering kali melambangkan pertumbuhan atau kebangkitan. Bulan dan bintang biasanya terkait dengan harapan, mimpi, atau perjalanan batin. Ada juga simbol seperti kunci—yang menggambarkan rahasia atau akses ke sesuatu yang penting.
Saat memilih hadiah, aku sering melihat simbol sebagai jembatan komunikasi. Memberi gelang dengan motif infinity mungkin bermakna janji persahabatan abadi. Memberi liontin bergambar peta kecil bisa menandai kenangan perjalanan bersama. Kadang, makna itu muncul karena si pemberi dan penerima sendiri yang menyepakati suatu cerita.
Cara merawat dan memadu padankan: beberapa kiat dari pengalaman
Perhiasan yang dirawat baik akan bertahan jadi bagian dari cerita hidupmu. Simpel saja: simpan terpisah agar tidak saling menggores. Hindari parfum atau produk berbahan kimia langsung mengenai logam. Untuk perhiasan berlapis, aku sering melepasnya sebelum mandi atau tidur. Oh ya, jangan lupa poles berkala untuk menjaga kilau.
Mengenai padu padan, aku suka bermain dengan layer. Kalung tipis dipasangkan dengan choker kecil—ini memberi dimensi tanpa terlihat berlebihan. Untuk telinga, mix and match anting kecil dan hoop sedang memberi kesan personal. Intinya: mulai dari satu titik fokus, lalu tambahkan elemen pelengkap perlahan.
Di akhir hari, perhiasan terbaik adalah yang membuatmu merasa seperti diri sendiri. Tidak harus mahal. Tidak perlu selalu ikut tren. Pilih yang bercerita tentang siapa kamu, tentang momen-momen kecil yang ingin diingat. Aku masih suka menata koleksiku tiap akhir pekan, mencampur kenangan lama dan temuan baru. Dan setiap kali menyentuh sebuah potongan, aku terkenang pada cerita yang menyertainya.
Kalau kamu punya perhiasan favorit—cerita di baliknya atau tips memilih—aku senang mendengarnya. Perhiasan itu personal, dan mendengarkan kisah orang lain selalu membuka sudut pandang baru.